Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Sisi Lain Seorang Anak yang Sedang Belajar Mengabdi

Seperti biasa mengarungi subuh di Desa Sirih yang selalu ramai dengan jual beli di depan masjid besar. Malam tadi malam yang nyenyak untuk terus bermimpi karna terbukti aku bangun kesiangan dari yang telah direncanakan. Tapi tak apa karna pasar belum bubar. Aku dan belahan jiwa ku Siska yang selalu setia bergelut di dapur selama KKN siap berangkat setelah sholat subuh. Menggigil karna dingin dan takut gelap kami terima dengan lapang dada. Sebagian kecil pengalaman penunjang pengabdian yang berharga menurut ku. Perut anak-anak tim 13 sudah full, artinya siap berangkat memulai perjalanan. Eitss ! sebelum itu kepala dan aparat desa menjadi pelabuhan pertama yang harus di singgahi untuk mencari tau tata letak instansi pemerintah desa. Satu tujuan utama, yaitu BP3K. Hasil diskusi bersama mereka menjadi bahan utama renungan kami. Hari sudah mulai siang, seperti biasa dapur sudah rindu. Isi tenaga dulu biar kuat pikir ku dan tim. Setelahnya kami tak pernah bosan menjelajah, kali ini aci

Kemarin yang Belum Sempat Diceritakan

Pagi itu harus bangun lebih awal untuk menyapa pasar di muara RT 2. Aku mandi setelah 17 jam beradaptasi dengan kamar mandi ala-ala outdoor, “openspace” kami beri gelar. Sembari menunggu waktu upacara penyambutan mahasiswa KKN di kabupaten Hulu Sungai Selatan, kami berkunjung kepada teman seperjuangan di desa sebelah, yaitu Desa Tambikar. Keahlian menggumba padi jadi satu skill lagi yang ingin ku geluti lebih dalam bersama acil dan paman yang setia mengucurkan ilmu perpadian dari nenek moyang. Beberapa waktu setelahnya upacara siap terlaksana. Aku beberapa kali meneteskan air mata tanda syukur karena pidato Pak Dekan kami yang begitu menyentuh. Rasa gugup, haru, dan gembira campur aduk seperti menemukan sebagian diri yang sudah lama aku rindukan padahal selalu berusaha menggelutinya setiap hari. Rasa ini mungkin muncul karena satu perbedaan besar pada atmosfer kehangatan keluarga yang pasti akan jauh. Tak apa semua akan baik-baik saja pikir ku. Setelah pidato yang mengharukan itu